Cara Menghadapi Counter Offer Setelah Mengajukan Pengunduran Diri

Mengajukan pengunduran diri adalah salah satu keputusan besar dalam karier yang tidak jarang diikuti dengan tawaran balik atau counter offer dari perusahaan. Hal ini bisa menjadi situasi yang menantang, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengalaminya. Counter offer sering kali diberikan untuk mempertahankan karyawan agar tidak meninggalkan perusahaan, dengan harapan tawaran tersebut cukup menarik untuk membujuk Anda tetap bertahan. Namun, menerima atau menolak counter offer bukanlah keputusan yang mudah dan memerlukan pertimbangan matang. 

Artikel ini akan membahas cara menghadapi counter offer setelah mengajukan pengunduran diri dengan gaya panduan pemula, sehingga dapat membuat keputusan terbaik berdasarkan tujuan dan kebutuhan karier Anda.

Apa Itu Counter Offer?

Sebelum kita bahas lebih jauh cara terbaik menghadapi counter offer, kita perlu pahami dulu apa yang dimaksud dengan istilah ini. Counter offer adalah tawaran yang diberikan oleh perusahaan ketika seorang karyawan menyampaikan keinginan untuk berhenti bekerja. Biasanya, counter offer mencakup hal-hal seperti kenaikan gaji, promosi, penambahan tunjangan, atau bahkan perubahan peran dan tanggung jawab. Intinya, perusahaan berusaha menarik kembali karyawan yang sudah berpengalaman dan dianggap berharga agar tidak pergi.

Sebagai contoh, bayangkan seorang karyawan yang telah bekerja selama lima tahun, menerima tawaran kerja dari perusahaan lain. Saat dia memberikan surat pengunduran diri, perusahaan tempat dia bekerja sekarang mungkin menawarkan kenaikan gaji atau jabatan baru agar dia berpikir ulang. Ini adalah contoh umum dari counter offer.

Mengapa Perusahaan Memberikan Counter Offer?

Ketika karyawan yang kompeten memutuskan untuk keluar, perusahaan seringkali langsung merasakan dampaknya. Hal ini terutama terlihat di divisi atau posisi yang membutuhkan keterampilan khusus. Kehilangan seseorang yang sudah lama berkontribusi berarti perusahaan harus menghadapi proses merekrut dan melatih orang baru, proses yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bahkan setelah karyawan baru bergabung, mungkin perlu beberapa bulan sampai mereka benar-benar terbiasa dengan sistem kerja di perusahaan.

Tidak hanya itu, bagi beberapa perusahaan, karyawan yang sudah berpengalaman juga memiliki hubungan yang baik dengan klien atau proyek penting. Kehilangan mereka bisa mempengaruhi kualitas layanan atau produktivitas proyek. Oleh karena itu, memberikan counter offer sering dianggap sebagai cara yang lebih efisien dan cepat untuk menghindari gangguan pada bisnis. Perusahaan berharap, dengan memberi tawaran yang lebih menarik, karyawan tersebut akan mempertimbangkan kembali keputusannya.

Analisis Alasan Anda Mengundurkan Diri

Sebelum memutuskan apakah akan menerima atau menolak counter offer, langkah pertama yang paling penting adalah memahami alasan Anda ingin mengundurkan diri. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya mendorong Anda untuk berpikir meninggalkan perusahaan? Beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan:

  1. Apakah masalah utama adalah gaji dan tunjangan yang dirasa kurang memadai?
  2. Apakah merasa kurang kesempatan untuk berkembang di posisi Anda sekarang?
  3. Apakah lingkungan kerja yang ada membuat Anda tidak nyaman atau merasa tidak produktif?
  4. Atau, mungkin kebiasaan perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi Anda?

Dengan memahami alasan mendasar di balik keputusan Anda, akan lebih mudah untuk menilai apakah counter offer yang diberikan perusahaan benar-benar bisa menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, jika gaji adalah penyebab utama dan perusahaan menawarkan kenaikan gaji yang signifikan, mungkin ini bisa menjadi solusi. Namun, jika merasa lingkungan kerja tidak mendukung atau bahkan toxic, kenaikan gaji mungkin tidak akan mengubah suasana hati atau kenyamanan Anda dalam jangka panjang. Terkadang, lebih baik bertahan pada keputusan awal jika perubahan yang ditawarkan tidak bisa memperbaiki masalah inti.

Pertimbangkan Konsekuensi Jangka Panjang

Saat menerima counter offer, perasaan dihargai dan diinginkan pasti muncul. Wajar, siapa yang tidak suka merasa penting, bukan? Tapi, penting juga untuk melihat lebih jauh ke depan. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah dampak jangka panjangnya.

Pertama, meskipun memutuskan untuk tetap tinggal, ada kemungkinan perusahaan memandang Anda berbeda. Bisa jadi, mulai dianggap kurang loyal. Bahkan, atasan atau rekan kerja mungkin mulai meragukan komitmen, dan mengira Anda bisa saja pergi di lain waktu. Hal ini tentu bisa mempengaruhi kepercayaan mereka, baik dalam hal penugasan proyek besar maupun kepercayaan secara umum.

Selain itu, meskipun pada awalnya counter offer mungkin terasa sebagai solusi yang baik, banyak karyawan yang akhirnya tetap pergi dari perusahaan dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan setelah menerima tawaran tersebut. Mengapa? Karena alasan yang membuat mereka ingin resign pada awalnya mungkin tidak sepenuhnya hilang—hanya tertunda sebentar. Jadi, meskipun tawaran balik terlihat menggiurkan di awal, penting untuk berpikir jangka panjang dan mempertimbangkan apakah perubahan yang ditawarkan benar-benar bisa menyelesaikan masalah Anda.

Evaluasi Counter Offer Secara Objektif

Saat dihadapkan dengan counter offer, penting untuk tidak terburu-buru dan melihat situasinya dengan kepala dingin. Jangan hanya terpikat dengan angka-angka besar yang mungkin ditawarkan. Cobalah untuk melihat gambaran besar dan pertimbangkan hal-hal berikut:

Apakah ini hanya solusi sementara? Kenaikan gaji atau promosi yang ditawarkan mungkin terlihat menarik, tapi apakah tawaran tersebut akan benar-benar diikuti dengan perbaikan dalam jangka panjang? Pikirkan soal lingkungan kerja, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta kesempatan pengembangan karier ke depan.

Bagaimana dampaknya pada karier Anda dalam jangka panjang? Apakah menerima tawaran ini akan membawa Anda lebih dekat pada tujuan karier yang diinginkan, atau justru memperlambat perkembangan karir anda? Mungkin terlihat menguntungkan sekarang, tapi pertimbangkan bagaimana keputusan ini mempengaruhi rencana jangka panjang.

Apakah masalah mendasar akan benar-benar teratasi? Jika alasan utama ingin pindah karena masalah dengan manajemen, rekan kerja, atau kebiasaan perusahaan, tanyakan pada diri sendiri apakah kenaikan gaji atau promosi akan memperbaiki masalah ini. Jangan sampai terjebak dalam situasi yang sama hanya dengan sedikit tambahan insentif.

Dengan menilai counter offer dari sudut pandang yang lebih luas dan objektif, Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana, berdasarkan pertimbangan jangka panjang dan bukan hanya godaan sesaat.

Jangan Membuat Keputusan Secara Terburu-buru

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat menghadapi counter offer adalah mengambil keputusan dengan terburu-buru. Banyak karyawan merasa tertekan untuk segera memberikan jawaban, mungkin karena takut kehilangan kesempatan dari perusahaan baru atau merasa sungkan pada tempat kerja yang sekarang. Padahal, memberikan diri sendiri waktu untuk berpikir sangat penting.

Mintalah waktu kepada perusahaan saat menerima counter offer. Ini bukan hanya soal mempertimbangkan tawaran dari mereka, tapi juga memikirkan bagaimana keputusan tersebut akan berdampak pada karier dan kehidupan pribadi. Gunakan waktu ini untuk berbicara dengan mentor atau rekan kerja yang bisa memberi saran yang lebih objektif. Dengan begitu, Anda bisa melihat situasi dari berbagai sudut pandang sebelum membuat keputusan yang tepat.

Bandingkan Counter Offer dengan Tawaran Baru

Setelah menerima counter offer, langkah berikutnya yang tidak kalah penting adalah membandingkan tawaran tersebut dengan tawaran dari perusahaan baru. Ini adalah momen di mana kita harus berpikir matang dan tidak hanya terjebak dalam kenyamanan di tempat yang sudah dikenal.

Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan ketika membandingkan kedua tawaran ini, antara lain:

1. Peluang Karier Jangka Panjang

Cobalah pikirkan seberapa besar peluang untuk berkembang di masing-masing perusahaan. Apakah perusahaan baru memberikan jalan karier yang lebih jelas dan menarik dibandingkan dengan perusahaan saat ini? Atau justru di tempat Anda sekarang ada lebih banyak kesempatan untuk naik jabatan atau mempelajari keterampilan baru? Jika perusahaan baru lebih mendukung impian karier Anda, mungkin ini saat yang tepat untuk pindah.

2. Gaji dan Tunjangan

Memang, kenaikan gaji dalam counter offer bisa sangat menggoda. Namun, jangan lupa untuk melihat tawaran dari perusahaan baru secara menyeluruh. Selain gaji, cek juga tunjangan yang diberikan, seperti asuransi kesehatan, bonus tahunan, atau fasilitas lainnya. Misalnya, apakah perusahaan baru menawarkan fleksibilitas jam kerja yang lebih baik atau mungkin cuti tambahan? Semua hal ini harus masuk dalam pertimbangan.

3. Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja

Kadang-kadang, yang membuat kita betah atau justru ingin segera pergi dari suatu tempat adalah kebiasaan dan suasana kerja. Pertimbangkan apakah budaya di perusahaan baru lebih cocok dengan kepribadian dan nilai-nilai Anda. Jika di tempat baru suasananya lebih mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional Anda, ini bisa jadi alasan kuat untuk pindah. Misalnya, jika lebih suka lingkungan yang kolaboratif dan terbuka terhadap inovasi, dan perusahaan baru menawarkan hal tersebut, ini bisa menjadi daya tarik yang besar.

Pikirkan Dampak terhadap Reputasi Profesional

Ketika dihadapkan pada sebuah counter offer, sering kali kita fokus pada keuntungan jangka pendek, seperti kenaikan gaji atau tunjangan tambahan. Namun, ada satu aspek penting yang sering terlupakan: reputasi profesional. Keputusan Anda tentang apakah akan menerima atau menolak counter offer bisa berdampak besar pada bagaimana Anda dilihat di dunia profesional.

Misalnya, jika Anda sudah memutuskan untuk pindah ke perusahaan baru dan kemudian membatalkan keputusan tersebut setelah menerima tawaran balasan dari perusahaan lama, ini bisa menimbulkan masalah. Perusahaan baru mungkin merasa kecewa atau bahkan merasa bahwa kepercayaan mereka sudah dilanggar. Hal ini dapat merusak hubungan dan mungkin memengaruhi reputasi Anda di industri tersebut.

Dunia profesional sering kali lebih kecil dari yang kita kira. Nama baik dan pengalaman bisa saja dikenal di beberapa lingkaran industri yang sama. Jadi, penting untuk mengelola hubungan dengan baik di kedua sisi. Jika Anda memutuskan untuk menolak tawaran baru, lakukan dengan cara yang sopan dan profesional. Sampaikan keputusan dengan jelas, berterima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan jelaskan alasan dengan jujur namun tetap hormat. Dengan begitu, Anda menjaga pintu tetap terbuka untuk peluang di masa depan dan mempertahankan reputasi baik di dunia profesional.

Kesimpulan

Menghadapi counter offer setelah mengajukan pengunduran diri adalah proses yang memerlukan pertimbangan matang. Langkah-langkah seperti menganalisis alasan resign, mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang, mengevaluasi tawaran secara objektif, dan membandingkan dengan tawaran baru adalah hal penting yang harus dilakukan. Jangan terburu-buru dalam membuat keputusan, dan pastikan untuk berpikir secara rasional agar pilihan yang dibuat benar-benar sesuai dengan tujuan karier jangka panjang Anda.

Pada akhirnya, keputusan apakah menerima atau menolak counter offer harus didasarkan pada pemahaman yang jelas tentang kebutuhan Anda, baik dari segi karier maupun kesejahteraan pribadi. Jika merasa bahwa perubahan yang ditawarkan perusahaan lama tidak cukup signifikan untuk mengatasi masalah utama Anda, mungkin saatnya untuk melangkah maju ke peluang baru.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url